Sabtu, 18 April 2009

Again and Again

Marsya terbangun lagi dari tidurnya, dengan penuh keringat mengalir ditubuhnya. Dia sangat ketakutan. Dan ini entah sudah keberapa kalinya dia bermimpi tentang ketakutannya untuk kehilangan orang yang dia cintai. Dan setiap kali dia terbangun, yang bisa dia lakukan hanya menangis. Sunyi. Bukan suasana tengah malam yang memang sunyi, tetapi hatinya. Marsya merasa hatinya kosong, walaupun dia tau dia memiliki keluarga, teman dan sahabat yang mencintainya dan sering memberinya semangat.

Diliriknya jam yang ada di atas meja riasnya, jam setengah empat pagi. Sudah setengah jam dia menangis untuk menumpahkan segala ketakutannya itu. Ingin sekali saat ini ada yang memeluknya dan menemaninya dalam kesunyian hatinya. Akhirnya Marsay mencoba untuk tidur kembali dengan perasaan takut yang masih memenuhi pikirannya. Sebelum tidur dia menyempatkan untuk mengecek handphone. Tidak ada missed calls ataupun sms di kedua hpnya. Ternyata dia memang meninggalkan ku begitu saja tanpa penjelasan. Dan Marsya mencoba untuk kembali tidur.

Marsya terbangun karena suara mamanya yang heboh sekali ngobrol dengan neneknya. Yaa..nenek sudah hampir sebulan datang ke Jakarta. Kunjungan rutin ke rumah anak-anaknya, untuk melihat perkembangan cucunya. Hmm..masih terlalu pagi untuk bangun. Masih jam tujuh pagi. Ingin tidur lagi, tapi sudah tidak ngantuk lagi. Marsya bangkit dari tempat tidur, mengambil sisr, dan menuju cermin. Huuufff..bengkak lagi matanya. Bilang apa yah kalo ditanya mama. Hmm..bilang aja deh karena kurang tidur. Marsya lalu keluar kamar, dan langsung menuju komputer dan mengecek Facebooknya.

Tidak seperti biasanya hari ini, dia kurang semangat untuk online lama-lama. Pikirannya hanya terpusat pada mimpinya, yang semakin hari semakin mengganggu. Ingin sekali dia cerita pada mamanya, tetapi Marsya pikir pasti yang ada malah diceramahin panjang kali lebar sama dengan cape dengernya. Marsya akhirnya beranjak dari komputer, dengan tetap membiarkan Facebooknya online, sedangkan ia kembali ke kamar.

Kenapa yah..dia datang lagi dalam kehidupanku. Ya tuhan apakah aku kuat menghadapi cobaan yang datang beruntun ini. Kalau kata pepatah habis jatoh tertimpa tangga. (SAKIT BANGET!!). Udah abis putus, ga berapa lama ada yang datang tiba2 dan perginya juga tiba2. Marsya merasa sakit sekali setiap kali mengingat apa yang terjadi padanya belakangan ini. Marsya berpikiran untuk datang ke seorang psikiater, tapi dia malu. Ia ingin sekali menangis sambil menumpahkan segala kegelisahannya, ingin teriak sepuasnya, biar dibilang gila juga ga apa-apa asal lega, karena kalau di hadapan teman-temannya dia selalu menahan untuk tidak menangis. Selain memang tempatnya yang ga nyaman, karena paling sering dia curhat di kampus saat bertemu teman-temannya. Dan dia tidak ingin dibilang cengeng, walaupun pada kenyataannya seperti itu. Marsya akhirnya diam di kamar, untuk melihat acara musik kesukaannya karena acara ini menurutnya seperti lawak yang diselipkan dengan video klip. Yaaa..DAHSYAT! Acara yang membuatnya tidak bisa berhenti tertawa.

Seharian Marsya hanya menghabiskan waktu di rumah, online dan menonton tv. Hari ini adalah satu bulan lewat beberapa minggu (hampir 2 bulan) setelah kejadian itu, dan beberapa minggu setelah kejadian pahit kedua. Semua teman-teman dan sahabat yang tau cerita ini pasti bilang kalau aku akan kuat menghadapi cobaan ini. Tapi apakah iya?! Aku sendiri aja ragu. Hmm..yasudah lah. Batin Marsya. Akhirnya Marsya memutuskan untuk memikirkan kesibukan yang lama telah dia lupakan. Mengejar cita-cita. Dan menata hidup yang baru.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar